Jumat, 22 Januari 2010

kumpulan puisi

Hidup Tanpa Cinta

Mungkin aku akan mati jika kau tidak datang menghapus kegelisahanku
Seharusnya aku bisa hidup tanpa mengenalmu
Tetapi hatiku terlanjur mengharapmu

Percayalah jika kematian bisa dihindari..
Kendati waktu tidak mungkin berdalih

Aku mencintaimu....
Aku memujamu....
Ketika lentera hatimu meredup
Aku hanya berharap itu menjadi perhatianmu..


Ketika kau pergi meniggalkanku
Satu-satunya yang menghiburku adalah harapan
Semoga kau cepat kembali dari kehidupan palsumu
Karena aku adalah masa lalumu
Masa dimana kau selalu ingin meninggalkannya

Saat aku bersamamu aku lupa segalanya
Aku tidak merasakan sakit yang menyakitkanku
Pada angin suaramu terdengar seperti nada musik
Hingga aku tidak merasakan kesedihanku...
Sepercik perhatianmu, sudah cukup untuk membuatku tersenyum

Karena itulah aku berhadapan dgn takdir...

Saat bermimpi, aku serahkan diri didalam pelukmu
Saat aku terjaga aku serahkan diri pada kenyataan

Disini aku akan bernyanyi
Dan minum sepuas hatiku...
Walau tiada kebahagiaan didalam hati

Apa perdulimu jika aku mencintaimu
Dan kaupun tidak perlu untuk mengerti
Karena cintamu tak berpaling padaku

Aku akan selalu memanggil namamu...
Disaat kepedihan menghampiri...

Akan selalu kuingat senyummu
Ketika aku berjalan ditengah kegetiran hidup

Akan kuresapi dinginnya malam..
Berharap aku bisa merasakan hangatnya pelukmu

Mungkin agar aku bisa tertawa...
Atau menangis sendiri...

Dengan kesedihan aku menatap cinta yang menghilang..
Ini serpihan jiwa yang merenggutmu tanpa belas kasih

Tapi itu bukan masalahmu...
Karena kau mungkin tidak ingat namaku lagi...
Atau bahkan sudah melupakanku
Tetapi ketahiulah...
Cinta yang ada didalam dada ini
Tidak pernah ingin kuakhiri...




ujung perjalanan

Lorong itu terasa sempit dan gelap bagai tak berujung....
Berat terasa kaki melangkah...
Sementara beban di pundak terasa semakin menyiksa
Luka-luka di kaki pun sudah mulai ber-nanah...

Desir angin malam yang sedari tadi menghampiriku..
Menghujam tajam hingga ke ulu hati...

Apakah semua harus berakhir disini?
Atau mungkinkah masih ada seberkas cahaya menanti di ujung lorong ini?

Sejenak aku teringat akan hari-hariku yang lalu...
Ketika aku memulai perjalanan panjang ini...
Belai lentik jari ibuku menyambut tangis manjaku...
Begitu lembut dan hangat..
Dan aku bertumbuh dibawah didikan ayahku...
Penuh cinta dan kasih....
Begitu indah...

Bisikan hewan malam memaksaku kembali pada kenyataan...
Yg kini ada di depanku...

Hari-hariku terasa semakin dekat...
Tenaga yang tersisa mungkin hanya sanggup untuk melepaskan beban ini...
Ah.. semuanya seakan sia-sia.
Biarlah lorong ini menjadi saksi bisu akan kehadiranku di dunia ini.

Saat ini...
Aku hanya menginginkan satu hal...
Biarkanlah aku merebahkan tubuhku di lorong gelap ini...
Menatap dunia untuk terakhir kalinya...
Dan izinkan aku menemui-Mu...
Menatap wajah-Mu...
Memeluk-Mu...
Dan menangis sejadi-jadinya di pangkuan-Mu...

Dan Engkau akan berkata :
"kau telah sampai di rumah anak-KU"....